Aku Cinta Indonesia #EdisiPilpres

Beberapa bulan terakhir ini aku muak dan sangat muak dengan timeline di beberapa akun social media-ku. Aku capek, hampir semuanya membahas mengenai Pilpres, dimana-dimana, kapan saja, semuanya tentang Pilpres di Negaraku tercinta ini Indonesia. Bahkan aku sekarang menjadi malas membuka akunku kecuali buat update statusku aja dan yang pastinya tidak ada hubungannya sama Pilpres. Salah satu yang menjadi masalahku dan sangat membuat aku muak dan jengkel adalah karena sebagian besar berdebat kusir dan mengencangkan urat-urat kepalanya untuk mempertahankan kandidat pilihannya (bahkan sampai ancam-ancaman unfriend), padahal kalau mau jujur, aku heran karena banyak sekali perdebatan yang menjurus ke fitnah

Ya itu adalah fitnah menurutku, karena banyak dari mereka yang sebenarnya tidak tahu menahu secara lengkap mengenai biografi dan rekam jejak masing-masing Capres-Cawapres, dan hanya membaca dari sumber-sumber lain yang juga belum tentu kebenarannya (sering dibuktikan dengan copas-copas dan link-link dari web atau blog yang menurut aku juga belum tentu kredibel). Bahkan yang aku heran, banyak mereka yang belum lahir atau mungkin masih terlalu kecil waktu itu untuk memahami ketika kejadian-kejadian yang mereka blow up dan maki-maki di timeline mereka itu itu terjadi, tapi mereka merasa pengetahuannya selangit. Aku tidak akan menganggap itu fitnah kalau saja semua informasi itu disertai dengan bukti-bukti dan benar-benar sudah terbukti secara kredibel dan dari sumber-sumber yang benar-benar valid, bukan hanya kopian.

Sebagai contoh, ketika orang-orang menyerang pasangan Jokowi-JK dengan isu-isu Cina, Kristen, aku ingin bertanya kepada apa mereka punya bukti DNA bahwa Jokowi itu Cina? atau mereka punya surat baptis atau surat naik sidi jika memang Jokowi itu Kristen?, dan ketika orang-orang menyerang pasangan Prabowo-Hatta dengan masalah HAM, aku ingin bertanya apa mereka punya bukti kalau memang Prabowo melakukan pelanggaran HAM selain surat pemecatannya karena “diduga” melanggar rantai komando? Rantai Komando dan HAM berbeda lho.

Aku hanya bisa berharap semoga “panasnya” suasana pra-pilres ini tidak akan menjadi lebih buruk lagi. Karena belum tentu apa yang aku, kamu, kalian atau mereka itu lebih baik dari yang lain. Aku tidak mau Indonesia ini hancur, Indonesia yang aku cintai dan siap kubela dengan darahku. Aku masih ingat 10 tahun dan 5 tahun yang lalu, banyak orang mengelu-elukan SBY sebagai seorang yang bagus, hebat dan bersahaja. Sekarang ini kenyataannya apa? Orang-orang yang dulunya memuji-muji SBY malah sekarang memaki-maki dia, mencap dia anti rakyat kecil, mencap dia gagal, mencap dia tidak mampu. Jadi aku ingin bertanya kepada orang-orang yang dulu memilih SBY sebagai Presiden (yang jelas itu bukan aku karena aku golput pada beberapa pilpres terakhir, dan aku tidak mau menghasut untuk golput di postingan ini, silahkan memilih Presiden pilihan anda), mana kalian dulu yang memuji dan menganggap dia hebat? Seandainya saja aku punya daftar orang-orang yang dulu memuji SBY dan sekarang berbalik menjelek-jelekkan dia, aku ingin mempublikasikannya.

Ini yang aku khawatirkan dengan sekarang ini, orang-orang yang sama yang pada saat ini memuji salah satu capres dan mati-matian mengatakan bahwa si anu hebat, pintar, merakyat, atau si anu tegas, cerdas, dan bisa memimpin, akhirnya nanti akan memaki-maki salah satu calon presiden saat ini jika kinerjanya ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Aku berharap agar aku, kamu, kita dan kalian, marilah analisa dengan baik, pikirkan dengan baik, perhatikan dengan baik, dan pilihlah dengan baik, dan biarlah hati nurani yang menentukan pilihan, tidak usah terburu-buru toh masih ada waktu sampai 9 Juli 2014 nanti, biarlah yang terbaik yang menang, dan menang dengan cara yang baik tanpa harus saling menyakiti satu sama lain, tanpa harus melakukan “fitnah”, karena pada akhirnya ini semua untuk Indonesia yang tercinta, Indonesia yang jauh lebih baik.

PS: Gambar diambil dari sini

Demi Indonesia yang Lebih Baik

TZ